Welcome to EntriGaul.blogspot.com please leave your comment and thanks for visiting

Rabu, 01 Mei 2013

MENGAPA PENTING MENGEMBANGAKN BAHASA ISYARAT DI INDONESIA?

Mengapa penting mengembangakan bahasa isyarat?

ok  sekarang saya akan membahas tentang mengapa  kita harus belajar bahasa isyarat? seberapa pentingkan mengembangkan  bahasa isyarat dalam pendidikan?
dari pada penasaran cekidot...
-->
Manusia adalah makhluk sosial dimana mereka tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Banyak cara yang dilakukan manusia dalam berinteraksi atau mengadakan hubungan dengan orang lain, salah satunya adalah dengan berkomunikasi menggunakan bahasa. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan itu, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengan dengannya, belum tentu terasa sebagai serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuatnya terasa nyata dan terungkap. Sekarang ini di dunia kurang lebih ada 2500 bahasa.
Let’s go to the main point "Mengapa kita harus turut serta belajar Bahasa isyarat? Bahasa isyarat pada dasarnya digunakan oleh orang-orang untuk mengekspresikan makna dari apa yang diucapkan. Setiap pengguna Bahasa isyarat harus juga mengekspresikan bahasa tubuh mereka dan maksud yang ingin dicapai.
Di Amerika  sign language atau Bahasa isyarat menjadi bahasa yang paling populer digunakan. Ini adalah alasan mengapa banyak sekolah telah mewajibkan untuk mempelajari Bahasa isyarat. Dengan adanya pelajaran Bahasa isyarat atau sign language ini jelas akan memberikan kesempatan besar kepada tuna rungu atau tuna wicara untuk mendapat lebih banyak kesempatan terutama dalam karir mereka, dan keterbukaan diri mereka dalam bersosialisasi. Karena sekarang ini tampak sekali bahwa seseorang yang mengalami tuna rungu maupun tuna wicara mereka terisolasi dari bersosialisasi dan  dunia pendidikan di Indonesia.

Ini adalah cerita seorang tuna rungu  Galuh Sukmara Soejanto. Beliau berasal dari Jawa Barat dan mulai tidak mendengar pada umur 2 atau 3 tahun. Beliau sekarang kuliah di Universitas Gadjah Mada untuk menjadi sarjana seni. Saat itu sangat sulit bagi Beliau karena banyak sekali tantangan. Beliau Belajar selama 10 Tahun untuk menjadi sarjana seni dalam psikologi diantara mahasiswa yang normal (tidak tuli). Bahkan selama beliau belajar tidak ada pemberian dukungan seperti penerjemah atau gambar, jadi Beliau belajar sendiri diantara mahasiswa yang normal. Mahasiswa yang tuli atau tidak bisa mendengar mendapatkan banyak kesulitan di Indonesia. Kemudian 10 tahun kemudian Beliau mendapat beasiswa dari Menteri Informasi, komunikasi dan tekhnologi di Indonesia, dan  Beliau pindah ke Austalia untuk belajar di La Trobe University. Beliau sangat senang kuliah disana, alasannya karena beliau mendapatkan layanan dan fasilitas yang mendukung seperti gambar dan penerjemah.
Sekarang Beliau sedang melakukan penelitian tentang Bahasa isyarat di Indonesai dan Bahasa isyarat local di Indonesia  di Yogyakarta. Beliau ingin untuk memperbaiki Bahasa isyarat supaya sama dengan menggunakna bahasa Indonesia. Beliau berkata “banyak orang yang tidak mengerti bahwa Bahasa isyarat sama dengan bahasa sebenarnya sama dengan berbicara bahasa English, Spanish ataupun Indonesia”.
Dari penelitiannya ini Beliau berharap dapat memberikan pengaruh yang positif untuk mengembangakan Bahasa isyarat di Indonesia dengan menggunakan penelitiannya yaitu mengembangakn Bahasa isyarat local (yogyakarta). Dan untuk komunitas yang lebih luas Beliau ingin menunjukan kepada semua orang seperti guru, pemerintah dan orang tua bahwa seorang tuna rungu mempunyai bahasa untuk memperkenankan mereka untuk menggunakan bahasa mereka sepanjang hidup mereka. Harapan Beliau melalui penelitiannya melalui Bahasa isyarat adalah supaya Bahasa isyarat di Indonesia dapat di terima atau digunakan secara luas oleh sistem pendidikan di Indonesia.
Jelas Sekali bahwa di Indonesia penggunaan Bahasa isyarat ini sangat minim, dan keminiman ini sangat menghambat dalam proses mencerdaskan anak bangsa terutama yang mengalami tuna rungu dan tuna wicara untuk sekolah ke sekolah umum yang memang belum menerapkan dan menyadari pentingnya penggunaan Bahasa isyarat, padahal sudah jelas bahwa pendidikan adalah hak semua orang!  Its Ironic!!
Belajar Bahasa isyarat sebenarnya memang bukanlah sebagai kewajiban tetapi dengan kita belajar Bahasa isyarat berarti kita berpartisipasi dalam membuka sosialisasi dengan tuna rungu, tuna wicara, tuli dsb, dan itu berarti kita telah memberikan mereka sedikit senyuman untuk peduli terhadap mereka.
Silahkan klik dibawah ini untuk belajar sedikit bahasa isyarat http://harisahmad.blogspot.com/2011/02/belajar-bahasa-isyarat-tuna-rungu.html 

                                        Mari ikut berpastisipasi!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Content