Malam ini gerimis baru saja berhenti, dan langit yang gelap lagi tak bermega. Dan tak terasa sudah 3 tahun kepergianmu. Suasana hati yang tak karuan antara sedih dan kecewa tiba-tiba rindu akan seseorang semakin
menambah kegalauan yang hinggap tak henti-hentinya. Bukan! bukan rindu pujaan hati, bukan rindu si doi bukan rindu kepada seorang laki-laki yang belum halal, tapi rindu kepada seseorang yang telah lama pergi dari bumi tapi tetap tersimpan dihati. Seseorang yang berharga, baik, penyayang, dan peduli. Seseorang yang pasti menanyakan keadaanku kapanpun dan dimanapun dan sekarang tak pernah lagi. Aku baru saja selesai tes, aku sudah lulus SMA, dan aku akan melanjutkan ke perguruan tinggi, aku sudah besar tidak perlu lagi diantar pulang kerumah malam hari ketika aku takut pulang sendiri. Aku ingin sekali bercerita ini padamu. Aku
membayangkan kau menanyakanku kuliah dimana, mengambil jurusan, dan aku menantikan cerita darimu tentang anak-anakmu yang sudah sukses. I miss you great grandfa. “ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ‘AAFIHI WA’FU ‘ANHU".
Nirwana yang hilang
Nirwana itu tak pernah terlihat lagi oleh kedua mataku
Aku bukan hendak berkabung, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini
Sinarnya tak terlihat lagi, meredup seperti telah tertutup awan hitam
Hitam pekat tak terlihat lagi senyumnya, candanya dan gurauannya
Ingar- bangar tak lagi terdengar, telingaku seakan tertutup oleh pilu
Aku sadar tentang kenyataan,
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan
dalam diri seseorang
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia
Untuk selalu mengingat nirwana yang telah hilang
Laki-laki yang selalu terlihat senyumnya pada bingkai emas itu
your grandchild w love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar