ok sekarang saya akan membahas tentang mengapa kita harus belajar bahasa isyarat? seberapa pentingkan mengembangkan bahasa isyarat dalam pendidikan?
dari pada penasaran cekidot...
-->
Manusia adalah makhluk sosial dimana
mereka tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Banyak cara yang
dilakukan manusia dalam berinteraksi atau mengadakan hubungan dengan orang
lain, salah satunya adalah dengan berkomunikasi menggunakan bahasa. Untuk
menjalankan tugas kemanusiaan itu, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa.
Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Sesuatu
yang sudah dirasakan sama dan serupa dengan dengannya, belum tentu terasa
sebagai serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa,
manusia dapat membuatnya terasa nyata dan terungkap. Sekarang ini di dunia
kurang lebih ada 2500 bahasa.
Let’s go to the main point "Mengapa kita harus turut serta belajar Bahasa isyarat?
Bahasa isyarat pada dasarnya digunakan oleh orang-orang untuk mengekspresikan
makna dari apa yang diucapkan. Setiap pengguna Bahasa isyarat harus juga mengekspresikan bahasa tubuh mereka dan
maksud yang ingin dicapai.
Di Amerika sign language
atau Bahasa isyarat menjadi bahasa
yang paling populer digunakan. Ini adalah alasan mengapa
banyak sekolah telah mewajibkan untuk mempelajari Bahasa isyarat. Dengan adanya pelajaran Bahasa
isyarat
atau sign language ini jelas akan memberikan kesempatan besar kepada tuna rungu atau tuna
wicara untuk mendapat lebih banyak kesempatan terutama dalam karir mereka, dan
keterbukaan diri mereka dalam bersosialisasi. Karena sekarang ini tampak sekali
bahwa seseorang yang mengalami tuna rungu maupun tuna wicara mereka terisolasi
dari bersosialisasi dan dunia pendidikan di Indonesia.
Ini adalah cerita seorang tuna rungu Galuh Sukmara Soejanto. Beliau berasal dari
Jawa Barat dan mulai tidak mendengar pada umur 2 atau 3 tahun. Beliau sekarang kuliah
di Universitas Gadjah Mada untuk menjadi sarjana seni. Saat itu sangat sulit
bagi Beliau karena banyak sekali tantangan. Beliau Belajar selama 10 Tahun
untuk menjadi sarjana seni dalam psikologi diantara mahasiswa yang normal
(tidak tuli). Bahkan selama beliau belajar tidak ada pemberian dukungan seperti
penerjemah atau gambar, jadi Beliau belajar sendiri diantara mahasiswa yang
normal. Mahasiswa yang tuli atau tidak bisa mendengar mendapatkan banyak
kesulitan di Indonesia. Kemudian 10 tahun kemudian Beliau mendapat beasiswa
dari Menteri Informasi, komunikasi dan tekhnologi di Indonesia, dan Beliau pindah ke Austalia untuk belajar di La
Trobe University. Beliau sangat senang kuliah disana, alasannya karena beliau
mendapatkan layanan dan fasilitas yang mendukung seperti gambar dan penerjemah.
Sekarang Beliau sedang melakukan penelitian tentang
Bahasa isyarat di Indonesai dan Bahasa isyarat local di Indonesia di Yogyakarta. Beliau ingin untuk memperbaiki Bahasa
isyarat
supaya sama dengan menggunakna bahasa Indonesia. Beliau berkata “banyak orang
yang tidak mengerti bahwa Bahasa isyarat sama dengan bahasa
sebenarnya sama dengan berbicara bahasa English, Spanish ataupun Indonesia”.
Dari penelitiannya ini Beliau berharap dapat
memberikan pengaruh yang positif untuk mengembangakan Bahasa isyarat di Indonesia dengan
menggunakan penelitiannya yaitu mengembangakn Bahasa isyarat local (yogyakarta). Dan untuk
komunitas yang lebih luas Beliau ingin menunjukan kepada semua orang seperti
guru, pemerintah dan orang tua bahwa seorang tuna rungu mempunyai bahasa untuk
memperkenankan mereka untuk menggunakan bahasa mereka sepanjang hidup mereka.
Harapan Beliau melalui penelitiannya melalui Bahasa isyarat adalah supaya Bahasa
isyarat di
Indonesia dapat di terima atau digunakan secara luas oleh sistem pendidikan di
Indonesia.
Jelas Sekali bahwa di Indonesia penggunaan Bahasa
isyarat ini
sangat minim, dan keminiman ini sangat menghambat dalam proses mencerdaskan
anak bangsa terutama yang mengalami tuna rungu dan tuna wicara untuk sekolah ke
sekolah umum yang memang belum menerapkan dan menyadari pentingnya penggunaan Bahasa
isyarat,
padahal sudah jelas bahwa pendidikan adalah hak semua orang! Its Ironic!!
Belajar Bahasa isyarat sebenarnya memang
bukanlah sebagai kewajiban tetapi dengan kita belajar Bahasa isyarat berarti kita
berpartisipasi dalam membuka sosialisasi dengan tuna rungu, tuna wicara, tuli
dsb, dan itu berarti kita telah memberikan mereka sedikit senyuman untuk peduli
terhadap mereka.
Silahkan klik dibawah ini untuk belajar sedikit
bahasa isyarat http://harisahmad.blogspot.com/2011/02/belajar-bahasa-isyarat-tuna-rungu.html
Mari ikut berpastisipasi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar